Minggu, 09 November 2014

Bukan Asal Hidup dan Bekerja

Kehidupan adalah karunia Allah yang sangat wajib kita syukuri dan kita jaga, nyawa seseorang teramat mahal dalam pandangan syariat. segala yang mendukung kelestarian hidup perlu diupayakan bahkan sifatnya adalah wajib. karena dipandang sangat wajibnya dalam menjaga hak hidup seseorang syariat islam memasukanya sebagai salah satu hak manusia yang harus dilindungi 'hifdzu nafsi'. Bekerja merupakan salah satu hal yang menopang kehidupan, dengan bekerja seseorang dapat memperoleh bekal bagi kehidupanya, bekerja merupakan perintah agama. Agama tidak menyuruh seseorang berprofesi husus dalam bekerja, semua pekerjaan 'halal' adalah baik, walaupun hanya sekedar tukang sapu jalanan.

Dasar hidup dan bekerja 

Segala hal seyogyanya harus dilandasi dengan dasar yang baik termasuk  dalam menjalani kehidupan dan pekerjaan. Masih banyak manusia yang menjalanai kehidupanya hanya dengan asal-asalan, tiada landasan yang kuat dan tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan. Hal ini biasanya disebabkan oleh minimnya kelimuan yang mereka miliki terutama ilmu agama dan juga faktor lingkungan yang memberi pengaruh dalam kehidupan mereka. Minimnya ilmu akan menyebabkan ke jahilan mereka sehingga mereka bingung harus berbuat apa dalam kehidupan. faktor lingkungan mempunyai andil yang besar dalam pembentukan watak dan pribadi seseorang dalam memandang kehidupan.

Buya Hamka mengatakan : "jika asal hidup kerbau juga hidup, jika asal bekerja kera juga bekerja". beliau mengisyaratkan bahwa dalam hidup dan bekerja harus punya landasan dan tujuan yang jelas sehingga dalam menjalani hidup dan pekerjaan tidak asa-asalan tapi dilakukan dengan dengan kesungguhan sehingga akan menghasilkan hidup dan pekerjaan yang luar biasa.

landasan dan tujuan hidup kita semata-mata adalah karena Allah SWT
CERITA SIANG INI

Karena sudah lebih 10 kali muntah-muntah dalam waktu kurang dari 4 jam, saya dan istri memutuskan untuk membawa anak saya, Haura berobat ke puskesmas, saya tidak membawanya ke praktek dokter rumahan karena haura memang inginya ke rumah sakit, ia mengira puskesmas adalah rumah sakit, dalam hati saya "Ko anak kecil mau ke rumah sakit?? yang gede aja ogah", 
Sampai di puskesmas seorang petugas memeriksa secukupnya lalu memberikan resep obat kepada petugas yang lain, karena anak saya baru 2,10 th obat yang diberikan berupa bubuk yang bisa diseduh. Selesai membereskan administrasi saya pulang, dalam perjalanan anak saya minta minum akhirnya saya mampir ke mini market untuk membeli air mineral. saat hendak pulang anak minta ke rumah sakit / maksudnya ke puskesmas lagi, 
saya pun berkata : lho..kan tadi sudah kerumah sakit kan.., ia merajuk tetep mau ke rumah sakit, saya terus membujuknya untuk pulang tapi ia tetep mau ke rumah sakit. saya bertanya emang kenapa mau ke rumah sakit lagi? ia menjawab "haura masih sakit, belum sembuh" oallllaahhh.... jadi dia kira kalo belum sembuh harus tetep di Rumah sakit, tidak mau pulang. ingatan saya melayang ke belakang saat saya harus opname di puskesmas kemarin jadi ia kira bakal kaya abinya yang di opname. hemm.. berarti ini ingatan yang ia dapat saat abinya terbaring di puskesmas kemarin.
cepet sembuh ya Sayang...... 

Tenjo, 09 Nopember 2014

Rabu, 08 Oktober 2014

Menghadapi "Perubahan"

TAK ADA YANG ABADI 

Masih teringat beberapa saat yang lalu saat belajar dengar Prof. Sutarmadi, beliau mengatakan : 
" sesuatu yang tetap disaat yang lain berubah adalah perubahan itu sendiri". Jadi jika ditarik kesimpulan bisa saya katakan "semua berubah dan harus berubah".  Tak terkecuali kita Perubahan dalam hidup kita tentunya sangat kita rasakan jika kita peka terhadap sekeliling kita, saat kita kecil kita mengalami masa yang berbeda dibanding saat kita remaja atau saat kita telah dewasa. 

Perkembangan zaman perlu kita sikapi dengan bijaksana, sebab tidak mungkin kita terlepas dari proses perubahan itu, suka atau tidak suka kita adalah bagian dari perubahan itu sendiri. kemajuan zaman dengan segala pirantinya akan sangat kejam terhadap mereka yang tidak mau arif dalam menyikapi perubahan, bahkan mereka yang tidak siap dengan perubahan akan digerus habis oleh perubahan itu sendiri. pilihanya cuma 2;
  1. Mengikuti perubahan
  2. Tersingkir karena perubahan
Apa yang kita pilih??? Apapun jawaban kita semuanya tidak mudah dan penuh dengan resiko

UPGRADE DIRI


Menjadi dilematis ketika kita hidup di zaman komputerisasi tapi kemampuan dan pola pikir kita masih juga berpola pikir lampau dan lamban pula. Model kehidupan semacam ini tentunya sangat beresiko mengingat persaingan di era global yang semakin ketat.

Agama telah menjawab permasalahan semacam ini jauh disaat belum dikenalnya globalisasi, solusi yang ditawarkan agama sebenarnya sangat sederhana bahkan telah kita kenal.
perintah untuk senantiasa membaca dan belajar adalah solusi untuk bisa mengkuti perubahan zaman yang semakin super cepat, saya mengistilahkan dengan bahasa upgrade diri.

Meng-upgrade diri dan keilmuan kita menjadi sangat penting, tujuanya agar kita bisa menyesuaikan dengan diri dengan kondisi zaman internet seperti saat ini.
.
Dengan kita terus meng-upgrade diri kita tentunya kita akan terus bisa beradaptasi dengan setiap perubahan dalam lingkungan kita, 

Layaknya software / aplikasi dalam PC yang terus memerlukan updating data untuk bisa aktif dan bekerja maksimal, begitu pula diri kita yang senantiasa harus kita upgrade agar bisa maksimal dalam menjalani pola kehidupan yang serba modern dan canggih. 

Selasa, 07 Oktober 2014

Menulis

Ini postingan kedua saya, kali ini pun hanya sekedar corat-coret untuk melatih diri saya, bahkan mungkin tiada manfaatnya. namun saya percaya berawal dari hal sederhana seperti ini sudah banyak muncul para penulis pesar di penjuru dunia, saya tidak berhayal sejauh itu hanya sekedar membiasakan diri untuk menulis itu sudah melatih mental saya dalam menulis.

saya sangat percaya sebuah tulisan yang berbobot akan mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi para pembacanya, seseorang yang rajin membaca tulisan seorang tokoh; ilmuwan, agamawan, politikus, sastrawan dll, lambat laun akan terbawa pola pikirnya sesuai yang disampaikan dalam tulisanya.

saya sangat iri terhadap para sahabat saya yang sudah rajin membiasakan diri membuat karya tulis, bahkan diantaranya sudah berbentu buku. sebuah prestise yang luar biasa. 

Berkaca pada masa lalu, para ilmuwan muslim masa itu sangat membudayakan pembuatan karya tulis. Diantara karya mereka banyak yang dipandang sebagai karya ilmiah yang sangat baik sehingga banya di jadikan acuan kegiatan keilmuwan pada saat sekarang.

Karena itulah saya akan berlatih menulis.....

Senin, 06 Oktober 2014

Postingan Pertama

Ini adalah postingan pertama saya dalam latihan ng-blog otodidak. belajar nge-blog susah-susah gampang, diperlukan waktu dan kesabaran untuk berlatih. berawal rasa ingin tahu dan tentunya karena perkembangan dunia blogger yang sangat pesat menuntut saya untuk selalu dekat dan akrab dengan perkembangan blogger, saya harus menjadi sosok yang mengambil peran dalam perkembangan ini, Jika tidak maka cap generasi gaptek akan menempel dalam diri saya, tidak ada yang berbahaya memang dengan cap Gaptek tersebut, Namun bagi saya seseorang yang tidak bisa mengambil peran dalam setiap perubahan adalah orang yang merugi. 

Jadi saya merupakan orang yang sangat berharap banyak akan manfaat dengan perkembangan dunia blogger.